Hipnotis

TOEFL dan Grammar

Formula 1 News

Jenis-Jenis

Artikel

Isi dan Format Artikel

Artikel ilmiah ialah karangan yang dihasilkan melalui proses penelitian lapangan atau pemikiran konseptual yang berdasarkan kajian kepustakaan dan diterbitkan di dalam jurnal ilmiah. Artikel hasil penelitian ditulis berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di lapangan dan dilaporkan kembali dalam bentuk yang lebih padat, lugas, jelas, dan lebih lugas. Artikel non penelitian atau artikel konseptual ditulis berdasarkan pemikiran atau perenungan yang mendalam terhadap objek atau fenomena tertentu berdasarkan acuan kepada teori yang diperoleh melalui kajian pustaka (library research) untuk tujuan yang serupa dengan tujuan penulisan artikel hasil penelitian. Bab ini menyajikan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian atau artikel konseptual.

Ketentuan Umum Penulisan Artikel

  1. Artikel ditulis dengan spasi 1.5, huruf Time New Roman font 12 (untuk abstrak menggunakan spasi tunggal dan font 11), kertas A4, margin kiri dan atas 4 cm, margin kanan 3 cm dan margin bawah 3 cm, minimal halaman 15 halaman maksimal 20 halaman (sudah termasuk referensi).
  2. Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad. Penjelasan lebih rinci disajikan sistematika penulisan artikel.

Penjelasan Sistematika Penulisan Penelitian Kajian Pustaka

Penjelasan pada setiap bab dan subbab dijabarkan sebagai berikut.

1. BAB I PENDAHULUAN

Hal yang perlu dikemukakan pada bab pendahuluan ini, yaitu (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, )3) tujuan penelitian, (4) tinjauan pustaka, (5) pendekatan, (6) manfaat penelitian, (7) metode, dan (8) definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Subbab ini berisi uraian gambaran umum yang diperoleh dari sumber pustaka misalnya, skripsi, tesis, disertasi, koran, majalah, buku, jurnal, buku teks, seminar, atau keadaan lapangan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Gambaran umum ini dapat bersifat mendukung pendapat peneliti atau bersifat menolak harapan peneliti. Pada bagian ini, peneliti perlu juga menjelaskan alasan mengapa topik/permasalahan penelitian secara teoritis dan praktis penting, menarik untuk dikaji.

B. Rumusan Masalah

Subbab ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab melalui telaah pustaka, yang membuat variabel/hubungan antarvariabel yang akan dikaji. Kata tanya untuk merumuskan masalah dapat menggunakan kata tanya apa, mengapa, bagaimana, sejauh mana, kapan, siapa, dan sebagainnya bergantung pada ruang lingkup masalah yang akan dibahas.

C. Tujuan Penelitian

Subbab ini memberikan gambaran secara khusus mengenai arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan realistis dari peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.

D. Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini, peneliti menjelaskan secaraa ringkas hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah yang terkait dengan pokok masalah yang dikaji.

E. Pendekatan

Subbab ini berisi tentang orientasi teoritis yang dapat memberikan kontribusi pembahasan masalah yang dikaji, Orientasi teoritis tersebut mencakup lingkup ilmu yaitu paradigma, teori, konsep, prinsip, hukum, postulat dan asumsi keilmuan yang relevan dengan masalah yang dibahas ataupun hal-hal yang berkenaan dengan anggapan-anggapan dasar dan fakta yang dipandang benar tanpa adanya verifikasi dan keterbatasan.

F. Manfaat Penelitian

Subbab ini berisi gambaran yang jelas dan realitas mengenai kegunaan teoritis dari masalah yang dikaji, misalnya, hasil kajian masalahnya akan berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan atau memperkuat teori yang sudah ada. Selain manfaat teoritis, pada bagian ini, peneliti juga menguraikan manfaat praktis yaitu manfaat yang diperoleh oleh beberapa pihak misalnya, peneliti, lembaga tempak penelitian dilakukan, organisasi profesi, pengambilan keputusan atau kebijakan peneliti lain dan sebagainya..

G. Metode

Pada bagian ini, peneliti menjelaskan langkah-langkah penelitian. Hal-hal yang perlu dimuat pada subbab ini yaitu: metode pengumpulan data, sumber data dan analisis data. Analisis data menjelaskan kerangka berpikir kritis, logis, dialogis dan realistis seperti misalanya mengidentifikasi, membuat klasifikasi permasalahan yang dikaji, menjelaskan hubungan-hubungan permasalahan yang dikaji dalam rangka melahirkan gagasan dan atau proposisi.

H. Definisi Istilah

Subbab ini menjelaskan mengenai istilah-istilah yang perlu didefinisikan agar terdapat kesamaan penafsiran dan terhindar dari kakaburan. Namun tidak semua istilah dalam judul penelitian perlu didefinisikan, kecuali apabila penelitian memandang bahwa istilah tersebut akan memberikan pemahaman yang ambigus.

2. BAB II

Dari masing-masing masalah penelitian perlu didenifisi alternatif model-model pemecahan masalah atau jawabannya. Kemudian setiap alternatif pemecahan masalah diidentifikasi konsep-konsep yang relevan dan digunakan sebagai bahan perimbangan untuk memilih pemecahan masalah atau jawaban yang tepat.

Pada hakikatnya peninjauan setiap konsep menjadi subkonsep dilakukan untuk menyusum alur berpikir dalam pengkajian masalah. Berdasarkan uraian ini disusun bab-bab yang diperlukan. Masing-masing bab diberi judul yang sesuai dengan masalah yang dikaji. Bahan-bahan untuk pembahasan konsep dan subkonsep dicari dan dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu dari buku, tulisan dalam jurnal, majalah ilmiah, makalah atau sumber-sumber lain.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa bab II dan bab-bab selanjutnya berisi uraian masalah secara rinci, alternatif model pemecahan masalah, dan pemecahan masalahnya. Bagian ini merupakan hasil pemikiran atau ide yang baru dari peneliti mengenai masalah yang dibahas. Penguasaan peneliti mengenai bidang ilmu yang relevan dengan permasalahan tercermin dalam pembahasan ini. Analisis dan pemecahan masalah yang dilatarbelakangi penguasaan materi kilmuan akan tajam dan komprehensif. Gagasan dan wawasan peneliti yang tajam dalam mengkaji masalah perlu diungkapkan juga. Gagasan dan buah pikiran penulis harus disajikan dalam bentuk alur-alur pikir yang logis sehingga mudah ditangkap maknanya.

3. BAB PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran yang harus linear dengan uraian kerangka pemikiran terdahulu dan tidak bertentangan.

A. Simpulan

Simpulan merupakan jawaban pertanyaan rumusan masalah yang dirangkum dari hasil kajian pembahasan.

B. Saran

Bagian ini mgacu kepada manfaat penelitian yang ditujukan baik kepada peneliti dalam bidang sejenis maupun kepada pihak lain yang memanfaatkan hasil kajian ini. Rumusan saran harus spesifik kepada siapa dan apa yang harus dilakukan.

Sistematika Penulisan Penelitian Studi Pustaka

Sistematika penyusunan laporan model penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (1) bagian awal, (2) bagian utama, (3) bagian akhir yang dijabarkan sebagai berikut.

1. Bagian Awal

Bagian awal terdiri dari: Halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan (approval), motto (jika ada), persembahan (dedication), abstrak (abstract), kata pengantar (acknowledgement), daftar isi (table of contents), daftar tabel (list of table), daftar gambar (list of picture), dan daftar lampiran (appendices).

2. Bagian Utama

Bagian utama terdiri atas:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Tinjauan Pustaka
E. Pendekatan
F. Manfaat Penelitian
G. Metode
H. Definisi Istilah
BAB III (Judul BAB ini sesuai dengan masalah ke satu yang dikaji)
BAB III dan BAB-BAB selanjutnya (juduk BAB ini sesuai dengan masalah ke dua, ke tiga dan seterusnya yang dikaji).

BAB I, BAB II, BAB III dan BAB-BAB seterusnya berisi pembahasan masalah penelitian secara mendalam dan implikasi. Jumlah bab dalam laporan penelitian studi pustaka menyesuaikan dengan kebutuhan. Setelah semua masalah yang tercantum dalam rumusan masalah dibahas secara tuntas dalam bab-bab, laporan penelitian kajian pustaka diakhiri dengan bab penutup. Bab penutup berisi simpulan dan saran.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka (bibliography) dan lampiran, yang lampirannya terdiri atas surat pernyataan keaslian, surat permohonan dan surat keterangan telah mengadakan penelitian dari lokasi penelitian, kartu bimbingan, dan lampiran (appendices) lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut.

Skripsi Hasil Penelitian Studi Pustaka

Studi pustaka berbeda dengan tinjauan pustaka. Studi pustaka merupakan penampilan argumentasi penalaran keilmuan yang memaparkan hasil penelitian pustaka dan hasil olah pikir peneliti mengenai suatu masalah atau topik kajian. Studi pustaka berisi satu topik yang memuat/membahas beberapa gagasan dan atau proposisi yang berkaitan yang harus didukung oleh data yang diperoleh dari sumber pustaka. Bahan-bahan pustaka harus dibahas secara kritis dan mendalam dalam rangka mendukung gagasan dan/atau proposisi untuk menghasilkan simpulan dan saran.

Ditinjau dari klasifikasi bentuk, sumber pustaka untuk bahan kajuan dibedakan sebagai berikut:
  1. Sumber tertulis (printed material) yang biasanya disebut: dokumen antara lain: jurnal penelitian, disertasi, tesis, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar, diskusi ilmiah, otobiografi, surat pribadi, catatan harian, kliping, buku harian, surat kabar, majalah, buku notulen rapat, buku inventaris, buku-buku pengetahuan, surat-surat keputusan dan lain-lain yang ditulis tangan dan yang dicetak atau diterbitkan oleh penerbit, baik yang dipublikasikan secara umum maupun tidak.
  2. Sumber bahan yang tidak tertulis (non printed materials): adalah segala bentuk sumber pustaka yang bukan tulisan antara lain rekaman suara, benda-benda hasil peninggalan purbakala (relief, manuskrip, prasasti dan sebagainya) film, slide, mikrofilm, disc, compact disk, data server, data yang tersimpan diwebsite dan lain-lainnya.
Ditinjau dari klasifikasi isi, sumber pustaka dibedakan sebagai berikut:
  1. Sumber primer adalah sumber bahan atau dokumen yang dikumakakn atau digambarkan sendiri oleh orang atau pihak yang hadir pada waktu kejadian yang digambarkan tersebut berlangsung, sehingga mereka dapat dijadikan saksi. Dalam penelitian historis, kedudukan sumber primer sangat utama karena dari sumber primer inilah keaslian dan kemurnian isi sumber bahan lebih dapat dipercaya dipandingkan dengan sumber sekunder.
  2. Sumber sekunder adalah sumber bahan studi yang digambarkan oleh bukan orang yang ikut mengalami atau yang hadir pada waktu kejadian berlangsung.

Penjelasan Sistematika Penelitian Tindakan Kelas

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah



Latar belakang masalah berisi tentang paparan yang melatarbelakangi pentingnya penelitian, terutama dari kondisi praktik pembelajaran di kelas. Pada bagian ini  perlu diungkapkan permasalahan penelitian yakni dengan memaparkan kesenjangan antara tujuan yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran, serta disampaikan alasan mengapa masalah tersebut diangkat dalam penelitian.

Selain itu, perlu diungkapkan juga penyebab munculnya masalah secara detail, dengan menguraikan secara kausalistik antara fenomena dan penyebabnya. Hal ini dapat dilakukan, jika peneliti memiliki latar belakang pengalaman teoritik yang memadahi sesuai dengan bidang ilmu yang ditelitinya serta didasarkan pada hasil-hasil penelitian terdahulu. Permasalahan yang terjadi dalam kelas pada umumnya tidak disebabkan oleh faktor tunggal, tetapi disebabkan oleh beberapa faktor. Oleh karena itu peneliti harus dapat mencermati faktor-faktor penyebab untuk dapat memfokuskan permasalahan penelitian.

Dengan demikian, latar belakang masalah menjelaskan tentang masalah, penyebab munculnya masalah dan alternatif pemecahan yang akan dipergunakan pada saat pemeberian tindakan pembelajaran. Argumentasi untuk mendukung pilihan tindakan disampaikan secara kritis, logis, dan analisis, sejalan dengan teori-teori yang relevan, dan didukung oleh bukti-bukti empiris (hasil penelitian terdahulu yang relevan).

B. Rumusan Masalah




Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, biasanya dikembangkan dalam satu atau beberapa butir rumusan permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan esensi yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Jika peneliti ingin mencari cara/prosedur kerja "obat" untuk menyembuhkan suatu penyakit, maka ia dapat menggunakan kata tanya "Bagaimanakah". Akan tetapi, seorang peneliti ingin mencari bukti empirik tentang keterandalan suatu teknik pemecahan masalah, maka dapat dipergunakan kata tanya "Apakah". Pemilihan kata tanya tersebut akan berdampak pada hasil dan simpulan penelitian. Peneliti harus konsisten terhadap pilihan rumusan masalahnya ketika memaparkan hasil penelitian dan membawa simpulannya.

Disamping itu formulasi rumusan masalah penelitian harus memuat unsur (1) kata dan tanda tanya, (2) alternatif teknik, (3) permasalaha (4) siswa, dan (5) sekolah. Dengan demikian, kelima bagian tersebut harus muncul dalam setiap rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas.

C.Tujuan Penelitian



Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untk meningkatkan dan atau memperbaiki kualitas praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan pendidik dan peserta didik. Secara eksplisit tujuan utama dalam penelitian tindakan kelas adalah mengembangkan keterampilan guru dalam pembelajaran berdasarkan permasalahan-permasalahan dan temuan-temuan guru terhadap pembelajaran yang telah tertulis pada rumusan masalah.


D. Hipotesis Tindakan


Untuk merumuskan hipotesis tindakan, peneliti dapat melakukan hal-hal antara lain sebagai berikut:
  1. Kajian teori pembelajaran dan teori pendidikan
  2. Kajian dari hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan
  3. Kajian hasil diskusi dengan rekan sejawat, pakar, peneliti dan lain-lain
  4. Kajian pendapat dan saran pakar pendidikan.
Hipotesis tindakan dirumuskan dengan menyebutkan asumsi mengenai perubahan yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Hipotesis tindakan umumnya dirumuskan dalam bentuk keyakinan tindakan yang diambil akan dapat memperbaiki sistem, proses, atau hasil, dan dirumuskan dalam kalimat pertanyaan "jika............ maka.........".

E. Manfaat Penelitian

Bagian ini perlu diungkapkan manfaat penelitian secara praktis, dengan cara menjabarkan kepada siapa manfaat tersebut diterima dan apa manfaat penelitian yang dapat dipetik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PTK merupakan ragam penelitian yang mencermati dan mengkaji kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam kelas. Kajian pustaka ini harus disampaikan secara teoritis tentang faktor apa yang dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dilakukan dalam kelas. Oleh karena itu, peneliti harus menyiapkan bahan-bahan pustaka yang sangat mendasar dan berkaitan erat dengan kegiatan penelitiannya.

Kajian pustaka lebih banyak membahas tentang pendekatan, metode/model pembelajaran serta alat evaluasi yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran. Perlu dipaparkan pula karakteristik mata pelajaran yang dijadikan sebagai materi/pokik bahasan dalam PTK sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Penelitian terdahulu yang relevan (minimal 2 peneliti) dengan penelitian yang sedang dilakukan perlu disampaikan pula pada kajian pustaka. Penelitian terdahulu yang dimaksud, penelitian dalam bentuk skripsi/tesis, artikel hasil penelititan yang tercetak maupun artikel yang dipublikasikan dalam E-journal.


BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian ini disajiakan uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan dan rancangan penelitian, tahap penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, data dan sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan data.



A. Rancangan Penelitian


Bagian ini peneliti menjelaskan tentang pendekatan penelitian, jenis penelitian yang digunakan, dan rancangan penelitian.

B. Tahapan Penelitian


Bagian ini menguraikan rencana pelaksanaan tindakan kelas, mulai dari kegiatan pratindakan, pelaksanaan tindakan sampai pada penulisan laporan.

Kegiatan Pratindakan

Kegiatan pratindakan merupakan kegiatan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, Kegiatan pratindakan dapat dilakukan dalam bentuk:
  • mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas beserta fenomena-fenomena yang terjadi dalam pembelajaran
  • membuat instrument, melakukan observasi awal dan wawancara
  • menentukan subjek penelitian dan objek penelitian
  • melakukan analisis penyebab permasalahan pembelajaran, serta bentuk pemecahan permasalahan pembelajaran.
  • membuat kriteria keberhasilan proses dan atau hasil pembelajaran.
Bagian ini lebih mengarahkan peneliti untuk menjelaskan apa yang akan dilakukan pada pra-tindakan sebelum dilaksanakan penelitian.

C. Kgiatan Pelaksanaan Tindakan


Kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi serta menjelaskan jumlah siklus dan jumlah tatap muka (minimal 2 pertemuan) dalam setiap siklus.

1. Perencanaa

Perencanaan tindakan meliputi:
  • Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
  • Pembuatan Instrumen penelitian
  • Penentuan indikator keberhasilan tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti menjelaskan tentang rencana bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan, peneliti menjelaskan tentang aspek-aspek yang akan diamati dalam proses pembelajaran. Aspek yang akan diamati harus sesuai dengan lembar/pedoman pengamatan yang harus dilampirkan dalam laporan penelitian, Siapa yang diamati serta siapa yang melakukan pengamatan harus dijelaskan secara tegas pada subbab ini.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti menjelaskan tentang bagaiman cara melakukan refleksi dan siapa yang terlibat dalam melalukan refleksi. Selain itu, dilakukan konfirmasi antara hasil tindakan dengan indikator keberhasilan. Apabila hasil refleksi siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, maka dianjurkan pada siklus berikutnya.


D. Kehadiran Peneliti


Subbab ini, peneliti menjelaskan tentang alasan perlunya peneliti hadir di lapangan/tempat penelitian, serta menjelaskan apa yang harus dilakukan peneliti di lapangan, mulai kegiatan perencanaan sampai dilakukan refleksi. Dijelaskan pula, apa peran peneliti dalam hal pelaksanaan tindakan pembelajaran dalam kelas, sebagai observer/pengamat ataukah sebagai pelaku tindakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Termasuk penjelasan mengenai siapa yang dijadikan sebagai kolaborator dalam pelaksanaan penelitian.

E. Lokasi Penelitian


Pada subbab ini, peneliti menjelaskan lokasi penelitian dilakukan. Lokasi meliputi nama sekolah,kelas, jumlah siswa dan alasan dipilihnya kelas tersebut dijadikan sebagai tempat penelitian.


F. Data dan Sumber Data


Bagian ini menjelaskan tentang data apa saja yang dikumpulkan, jenis data, siapa yang dijadikan sumber data penelitian dan karakteristik sumber data penelitian yang dimaksud/

G. Teknik Pengumpulan Data


Uraian mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas antara lain meliputi: tes, wawancara, angket, observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan teknik lainnya. Teknik yang akan digunakan tergantung kebutuhan dan kesesuaian jenis data penelitian, setiap penggunaan teknik pengumpulan data harus disertai dengan instrumen, disampaikan pula alasan penggunaan teknik pengumpulan data.

H. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data menjelaskan tentang tekni atau cara yang digunakan untuk melakukan analisis data yang telah terkumpul, serta penjelasan mengenai alasan/dasar penggunaan teknik analisis. Penggunaan teknik analisis data harus diselaraskan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, jenis data serta karakteristik data yang telah dikumpulkan.

I. Pengecekan Keabsahan Temuan

Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memberoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah (dapat dipertanggung jawabkan), maka perlu diteliti kredibilitas temuan data di lapangan. Pengecekan keabsahan data dapat dilakukan antara lain dengan:
  1. Ketekunan pengamat (menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi partisipan)
  2. Triangular (diantaranya triangular number, metode, dan teori)
  3. Diskusi dengan guru kelas atau guru bidang studi
Jenis atau bentuk pengecekan keabsahan temuan yang dilakukan oleh peneliti, disesuaikan dengan keragaman/hiterogenitas data, serta hasil analisis data sementara. Dengan demikian, tidak perlu semua jenis pengecekan keabsahan temuan disebutkan dalam bagian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyampaikan hasil pra-tindakan, pelaksanaan penelitian dalam setipa siklus, dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian


1. Hasil Pra-tindakan

Bagian ini menguaraikan tentang fakta/temuan hasil indentifikasi masalah pembelajaran yang diperoleh pada saat studi pendahuluan. Hasil pree tes siswa, wawancara, maupun hasil pengamatan harus dapat memperjelas temuan dan permasalahan pembelajaran, serta menjelaskan alasan perlunya tindakan untuk menigkatkan kualitas pemberlajaran.

2. Hasil Pelaksanaan Siklus

a. Siklus I meliputi:

(1) Perencanaan tindakan
(2) Pelaksanaan tindakan
(3) Pengamatan pelaksanaan tindakan
(4) Refleksi

b. Siklus berikutnya

Penjelasan siklus berikutnya adalah sama dengan siklus I setelah melalui revisi dan perbaikan.

B. Pembahasan


Peneliti pada subbab ini harus berpikir kritis untuk menjelaskan makna  dan atau menafsirkan hasil analisis temuan yang disampaikan pada setiap siklus. Selanjutnya peneliti harus mendiskusikan/membandingkan antara hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan dengan teori yang telah disampaikan pada kajian pustaka. Peneliti mendiskusikan/membandingkan antara hasil penelitian tindakan yang terlah dilakukan dengan penelitian terdahulu yang relevan sebagaimana yang disampaikan dalam kajian pustaka/landasan teori.

BAB V PENUTUP

A. Simpulan


Simpulan yang ditampilakn dalam PTK ini harus menjawab apa yang sudah disebutkan dalam rumusan masalah, tujuan, sertaa hipotesis (jik ada) yang telah dirumuskan oleh peneliti pada bab pendahuluan/

B. Saran


 Saran pada PTK harus spesifik dan dirumuskan berdasarkan simpulan. Spesifik yang dimaksud adalah kepada siapa sara dirujukan dan apa saran yang dapat diberikan oleh peneliti.

Sistematika Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Sistematika penyusunan laporan model penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (1) bagian awal, (2) bagian utama, (3) bagian akhir yang dijabarkan sebagai berikut.

1. Bagian Awal

Bagian awal terdiri dari: Halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan (approval), motto (jika ada), persembahan (dedication), abstrak (abstract), kata pengantar (acknowledgement), daftar isi (table of contents), daftar tabel (list of table), daftar gambar (list of picture), dan daftar lampiran (appendices).

2. Bagian Utama 

Bagian utama terdiri atas:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
E. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka berisi:
1. Teori-teori yang mendasari rumusan masalah dan hipotesis tindakan
2. Hasil penelitian terdahulu yang relevan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Tahap Penelitian
C. Kehadiran Peneliti
D. Lokasi Penelitian
E. Data dan Sumber Data
F. Prosedur Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data
H. Pengecekan Keabsahan Temuan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Hasil Penelitian
1. Pratindakan
2. Pelaksanaan Siklus
Siklus I
Siklus Berikutnya
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran

3. Bagian Akhir

Terdiri dari daftar rujukan dan lampiran yang terdiri atas surat pernyataan keaslian, surat permohonan dan surat keterangan telah mengadakan penelitian dari penanggung jawab lokasi penelitian, kartu bimbingan, dan lampiran lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut.

Skripsi

 
© Copyright Ojo Diguyu 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.